Skip to Content
Loading...
Admin
Admin
Online

Assalamualaikum. Wr. Wb. Ada yang bisa kami dibantu?

Kemuliaan Seorang Guru



Di sebuah ruang sederhana, tepat di bawah atap seng yang setia menahan panas dan hujan, berdirilah sekelompok kecil insan muda—putih merah di dada, tawa malu-malu, senyum sayu di wajah mereka. Di tengah-tengah mereka duduk seorang perempuan dengan cahaya yang tak kasat mata: guru.

Ia tak membawa pedang, tak memegang tongkat sihir. Tapi ucapannya menembus hati, dan tulisannya menanam harapan. Tangannya yang lelah telah menuntun huruf demi huruf, angka demi angka, dan doa-doa yang kuat—mengantar generasi ini menuju masa depan.

Hari itu, Senin 25 November 2024, tak ada panggung megah. Namun kemuliaan hadir di antara papan tulis lusuh yang bersaksi akan perjuangan. Anak-anak itu tak hanya belajar membaca dan berhitung, tapi juga belajar mencintai ilmu dan menghargai budi pekerti. Dalam tatapan sang guru, ada harapan. Dalam senyumnya, ada ketulusan. Dalam diamnya, ada pengabdian yang tidak pernah menuntut balasan.

Guru bukan sekedar profesi. Ia adalah panggilan jiwa. Sebab mereka yang mengajar dari hati, akan selalu hidup dalam ingatan para muridnya. Mungkin tubuhnya lelah, suaranya parau, dan langkahnya tertatih-tatih, tapi cahaya yang ia nyalakan akan terus menyala dalam hati anak-anak bangsa.


Wahai guru, engkau tak pernah menunggu kemuliaan. Tapi biarlah hari ini kami menuliskannya: engkau telah layak mendapatkan tempat terhormat dalam sejarah hidup kami.

Selamat Hari Guru Nasional.
Dari murid-muridmu yang tak mampu membala semua jasamu.

Share

Related Posts

Confirmation of Closure

Are you sure you want to close this video playback?