Pagi yang cerah di halaman sebuah Pondok Pesantren At-Taufiq Banyuputih Wringin. Udara segar menyambut para siswa yang sudah siap berbaris rapi untuk mengikuti kegiatan rutin setiap hari Senin, yaitu upacara bendera. Momen ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap Sang Saka Merah Putih, tetapi juga menjadi waktu yang berharga untuk saling menasehati mengingatkan serta menumbuhkan semangat baru dalam belajar.
Pada Senin, 19 Mei 2025, upacara bendera dipimpin oleh Ust. Haqiqi Risqi Fauzi, M.Pd sebagai pembina upacara. Beliau yang dikenal tegas namun penuh perhatian menyampaikan pesan yang mendalam maknanya. Dengan suara tegas dan tetap berwibawa, beliau menyampaikan kepada para siswa:
"Semangatlah dalam mencari ilmu. Ajak temannya yang malas, Kalian sedang tumbuh dan belajar menjadi pribadi yang dewasa. Dengarkan dan patuhi nasihat guru-gurumu, karena dari situlah kedewasaan kalian terbentuk."
Pesan singkat itu menjadi pengingat bagi para siswa siswi. Bahwa proses menjadi dewasa bukan hanya soal usia, tapi tentang kesediaan untuk belajar, mendengar serta menghormati.
Doa dalam upacara pagi itu dibacakan oleh Ustadz Ashari Hayat, S.Pd. Suara beliau yang khas dan khusyuk membuat suasana terasa lebih tenang dan penuh hikmat. Semua menundukkan kepala, berharap agar ilmu yang didapat setiap hari membawa manfaat dan barokah.
Suasana pagi itu sederhana, namun penuh makna. Di balik rutinitas, tersimpan nilai-nilai penting tentang kedisiplinan, penghormatan, dan semangat belajar. Inilah pendidikan sejati—bukan hanya dari buku, tapi juga dari teladan dan pesan-pesan moral yang ditanamkan setiap hari Senin selalu disampaikan oleh para pembina Upacara.