- Posted by : quranaa
- on : August 27, 2025
Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Al-Isra’ ayat 23:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya…”
Ayat ini sangat jelas menunjukkan bahwa setelah perintah tauhid, langsung disandingkan kewajiban berbuat baik kepada orang tua. Hal ini menandakan betapa sangat mulianya kedudukan orang tua dalam Islam.
Dalam QS. Luqman ayat 14, Allah juga menegaskan:
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu; hanya kepada-Ku kembalimu.”
Rasulullah ﷺ bersabda:
رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَسَخَطُ اللَّهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
(HR. Tirmidzi)
Artinya: “Keridaan Allah ada pada keridaan orang tua, dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan orang tua.”
Dalam hadits lain, ketika ada seorang sahabat bertanya tentang amal apa yang paling utama, Rasulullah ﷺ menjawab:
"Ash-shalātu ‘alā waqtihā." (shalat tepat pada waktunya).
Lalu sahabat bertanya lagi: "Kemudian apa?"
Beliau menjawab: "Birrul wālidain (berbakti kepada kedua orang tua)."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ini makin menegaskan bahwa berbakti kepada orang tua berada pada urutan setelah shalat fardhu, ibadah yang paling utama dalam Islam.
Di dalam kibat Ta’limul Muta’allim karya Syaikh Az-Zarnuji menyebutkan bahwa salah satu adab penuntut ilmu adalah mendoakan kedua orang tua dan guru-gurunya dengan penuh keikhlasan. Ini menunjukkan hubungan erat antara keberkahan ilmu dengan doa dan hormat kepada orang tua.
Ada juga di kitab Al-Adabul Mufrad karya Imam Bukhari meriwayatkan banyak hadits tentang bakti kepada orang tua. Salah satunya dari Abdullah bin Amr, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Cukuplah seorang dianggap durhaka jika ia tidak berbakti kepada orang tuanya.”
serta di dalam kitab Nashaih al-‘Ibad karya Syekh Nawawi al-Bantani, dijelaskan bahwa berbakti kepada orang tua bukan hanya ketika mereka masih hidup, tetapi juga setelah wafat, dengan cara mendoakan, melanjutkan silaturahmi, dan mengamalkan kebaikan yang pahalanya bisa sampai kepada mereka.
Peraktek dalam kehiudpan, Menghormati orang tua bukan sekadar ucapan lembut, tetapi juga:
-
Mendengarkan nasihat mereka dengan penuh perhatian.
-
Tidak menyakiti hati dengan ucapan atau perbuatan.
-
Membantu kebutuhan mereka sesuai kemampuan.
-
Mendoakan mereka setiap saat, baik masih hidup maupun setelah wafat.
Para ulama pesantren sering menasihatkan, “Siapa yang ingin hidupnya penuh keberkahan, ilmunya bermanfaat, dan rezekinya lapang, maka jangan pernah berhenti berbakti kepada kedua orang tua.”
