- Posted by : At-Taufiq
- on : August 24, 2025
Dalam kitab taklim mutaklim disanpaikan:
"وَهُمُوْمُ الدُّنْيَا لا تَخْلُو عَنِ الظُّلْمَةِ فِي الْقَلْبِ، وَهُمُوْمُ الْآخِرَةِ لا تَخْلُو عَنِ النُّورِ فِي الْقَلْبِ وَيَظْهَرُ أَثَرُهُ فِي الصَّلَاةِ."
Keresahan dunia tidak lepas dari kegelapan di dalam hati, sedangkan keresahan akhirat tidak lepas dari cahaya hati, dan pengaruhnya terlihat dalam shalat.
Jikalau seseorang pikirannya hanya dipenuhi urusan dunia, maka hatinya akan gelap. Shalatnya tidak khusyuk, ibadahnya terasa berat bahkan sering terburu-buru. Tetapi kalau hati dipenuhi dengan kerinduan akhirat, ibadah jadi ringan, shalat jadi nikmat, dan insya Allah dipenuhi ketenangan.
Allah ﷻ sudah mengingatkan dalam Al-Qur’an:
"وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ"Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
"مَنْ جَعَلَ الْهُمُومَ هَمًّا وَاحِدًا، هَمَّ الْمَعَادِ، كَفَاهُ اللهُ هَمَّهُ فِي الدُّنْيَا"Barangsiapa menjadikan satu urusan saja sebagai pikirannya, yaitu urusan akhirat, maka Allah akan mencukupi urusan dunianya.” (HR. Ibn Majah)
Maka, seharusnya jangan biarkan hati kita penuh dengan urusan dunia. Dunia itu memang perlu, tapi jangan sampai masuk terlalu dalam ke hati. Dunia hanya di tangan, bukan di hati.
Sibukkanlah diri dengan belajar, shalat yang khusyuk, membaca Al-Qur’an, dzikir, dan menuntut ilmu. Itulah yang akan membuat hati bercahaya, hidup terasa tenang, dan insyaAllah Allah mudahkan jalan kita menuju surga-Nya.
Wallahu a’lam bish-shawab.