- Posted by : At-Taufiq
- on : October 03, 2025
Pondok Pesantren bukan sekedar mendidik santri dengan ilmu agama, tetapi juga melatih para santri agar memiliki semangat, disiplin, tanggung jawab dan amanah. Di sinilah santri ditempa untuk menjadi generasi yang berilmu, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman. sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Ankabut ayat 69:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, niscaya akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Al-‘Ankabut: 69)
Ayat ini adalah motivasi bahwa kesungguhan (jihad) dalam belajar dan beribadah akan dibalas Allah dengan kemudahan dan keberkahan. Dalam Hadist Nabi juga disampaikan:
احرص على ما ينفعك واستعن بالله ولا تعجز"Bersemangatlah terhadap apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan malas." (HR. Muslim)
Hadits ini sangat relevan bagi para santri, baik dalam Belajar Al-Qur’an, menghafalnya, shalat berjamaah, hingga menjaga kebersihan pondok adalah amal yang bermanfaat dan harus dijalani dengan penuh semangat.
Di Pondok Pesantren Belajar Disiplin Sejak Dini
1. Shalat Berjamaah Tepat WaktuDi pesantren, suara adzan bukan sekedar panggilan ibadah, tetapi juga latihan kedisiplinan. Santri diajarkan untuk meninggalkan aktivitasnya untuk segera ketika adzan berkumandang. Inilah salah satu bentuk wujud dari pepatah Arab:
الوقت أثمن من الذهبWaktu lebih mahal daripada emas.
Emas bisa dicari di usahakan lagi, tetapi waktu yang berlalu tidak mungkin akan kembali.
2. Hafalan Al-Qur’an dan KitabSetiap hari, santri mengulang hafalan Al-Qur’an dan mempelajari kitab-kitab. Di sini, pepatah Arab menegaskan
مَن جَدَّ وَجَدَ
Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil, terbukti. Hafalan tidak bisa instan. Butuh ketekunan, kedisiplinan, istiqomah, pengulangan, dan kesabaran yang besar.
3. Menempatkan Waktu pada TempatnyaSantri harus terbiasa membagi waktu dengan teratur, ada waktu belajar, waktu sekolah, waktu beribadah, waktu istirahat, bahkan waktu gotong-royong membersihkan pondok. Semua itu mengajarkan santri makna dari kata:
لكلّ مقام مقال ولكلّ مقال مقام
Setiap tempat ada perkataannya, setiap perkataan ada tempatnya,
Discipline is the bridge between goals and accomplishment, yang artinya Disiplin adalah jembatan antara cita-cita dan pencapaian. Jadi seorang santri seyogyanya mampu istiqomah, disiplin serta bisa menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya.
Mengapa Santri Harus Disiplin?
Disiplin waktu sholat, agar terbiasa menghargai waktu.
Disiplin belajar, agar kelak menjadi orag 'alim atau menjadi ulama dan pemimpin yang berilmu.
Disiplin dalam adab, karena adab lebih tinggi daripada ilmu.
Santri yang tidak terbiasa disiplin akan mudah kehilangan arah dan barokah. Namun, santri yang berpegang pada semangat, insya Allah akan tumbuh menjadi pribadi yang bermanfaat, sesuai sabda Nabi Muhammad SAW.
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR. Ahmad)
Jadi, Semangat dan disiplin adalah kunci utama keberhasilan santri. Dengan shalat berjamaah tepat waktu, menghafal Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh, serta mengatur waktu belajar dan istirahat dengan baik, santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga belajar bagaimana menjalani hidup.
Seperti kata pepatah, Time is money yang artinya Waktu adalah uang. Atau Knowledge without discipline is like a lamp without oil maksudnya Ilmu tanpa disiplin bagaikan pelita tanpa minyak atau lampu tampa energi, jadi mati atau tidak berfungsi.
Maka, jadilah santri yang istiqomah dalam kebaikan, terus semangat, disiplin, dan penuh manfaat. Insya Allah kelak akan menjadi generasi penerus yang membanggakan umat dan bangsa. Amin
